Empat
Pada minggu yang cerah di depan sebuah Mal, Dara cs lagi pada nongkrong sambil haha-hihi. Saat ini mereka sedang merayakan hari kebebasan Dara yang Kini udah makin enggak bisa dikontrol. Kini cewek itu udah merasa menang karena ayah dan ibunya enggak akan berani lagi macam-macam padanya. Setelah peristiwa itu, kedua orang tuanya emang udah pasrah dan enggak berani menanggung risiko kehilangan anak yang mereka cintai.
"Liat tu, cowok ganteng begitu eh ceweknya malah kayak tempayan dapur," komentar Dara pada sepasang muda-mudi yang lagi jalan sambil bergandengan tangan.
Saat itu juga Dara langsung mengeluarkan secarik kertas dan menuliskan sebaris kata, kemudian dengan serta-merta dia melangkah ke belakang cewek itu dan menepuk punggungnya seraya menempelkan secarik kertas yang udah dilumuri permen karet dan bertuliskan ‘aku cewek gila’.
"Ira! Ups… Sorry ya!, aku kira si Ira. Habis dari belakang mirip banget sih," ucap dara ketika si cewek menoleh ke arahnya.
Kemudian sepasang muda-mudi tadi kembali melanjutkan langkahnya, Dara pun ketawa kecil sambil menutup mulutnya dan segera kembali bergabung dengan teman-temannya.
"Gila loe, Ra. Usil banget sih," komentar Dita.
"Kalo enggak usil, bukan ‘Dara’ namanya," kata Dara bangga.
"Elo ngiri ya, ngeliat tu cewek digandeng sama cowok ganteng," komentar Wita.
"Eh… sorry ya, gue enggak ngiri tu. Gue bisa dapatin yang sepuluh kali lipat lebih ganteng dari pada cowok tadi," ucap Dara PD.
"Eh, kita ke atas yuk!" ajak Seli.
Mereka pun setuju dengan ajakan Seli. Kemudian dengan segera mereka melangkah menuju ke lantai atas—ke bioskop 21.
Sementara itu di sebuah kafetaria, empat orang cowok tampak asyik menikmati makan dan minum sambil becanda-becindi. Mereka itu adalah Jaka cs yang sedang santap siang di sebuah kafetaria. Sambil menikmati makanannya, cowok yang bernama Jaka tampak melirik sana-sini—mencari pemandangan bagus. Kini mata Jaka melihat ke arah sebuah meja yang ditempati oleh dua orang cewek cantik yang mengenakan rok mini.
"Nah itu baru seksi, nunduk dikit pasti keliatan deh," kata Jaka dalam hati seraya memandang ke arah cewek-cewek itu, kemudian dia menjatuhkan bungkus rokoknya. "Lho mana segitiganya, sial… pake hot-pant lagi," umpat Jaka dalam hati seraya kembali duduk tegap.
Teman-temannya yang melihat kelakuan Jaka cuma pada cengengesan, mereka tau benar si Jaka—mata keranjangnya lagi kumat.
"Jangan cengar-cengir kalian!" kata Jaka kesal.
"Pink, yellow apa totol-totol?" tanya Jekky.
"Elo liat aja sendiri! Sial gue ketipu," umpatnya lagi.
"Hehehe... hot-pant ya," komentar Randy menebak sambil cengengesan.
"Yup! Mana ijo lagi. Pokoknya sial banget deh, padahal gue udah ngebayangin pink kalo enggak white," kata Jaka sambil garuk-garuk kepala.
Mereka pun melanjutkan obrolan sambil terus menikmati pizza dan es teler. Seusai menikmati makan dan minum Jaka cs tampak asyik ngeceng sambil menggoda setiap cewek yang lewat.
"Dewi? Ratna? Silvi?" panggil Jaka kepada cewek manis yang lewat di depannya. "Sayang…! Manis-manis tapi budeg," sindirnya kemudian.
Teman-teman Jaka cuma cengar-cengir melihat aksi si Jaka, soalnya mereka selalu lihat-lihat dulu jika mau menggoda cewek. Enggak seperti si Jaka, di mana saja, kapan saja, kalo ada cewek yang ditaksir pasti langsung digoda.
"Hallo manisss! Kalo enggak nengok janda," kata Jaka asal.
Lantaran enggak mau dibilang Janda, cewek itu pun menengok, kemudian menghampiri Jaka yang lagi senyam-senyum sendirian.
"Eh! Kalo mau kenalan yang sopan dong! Jangan begitu caranya," kata si cewek kesal.
"Jalan-jalan nyari kedondong, kenalan dong!" ajak Jaka seraya mengulurkan tangan sambil cengengesan.
"Sorry ya! Gue enggak minat punya teman kayak loe," kata cewek itu dengan wajah yang terlihat kesal. "Huh, bukannya minta maaf. Malah cengengesan kayak enggak ngerasa bersalah," umpatnya dalam hati.
"Lho tadi salah, begini juga salah. Mau loe kenalan yang seperti apa sih?" tanya Jaka pura-pura bego.
"Huh, dasar…" kata cewek itu seraya melangkah pergi.
"Mantaaap! Eh, Neng? Kok marah?? Kita kan belum kenalan!" teriak Jaka.
Tampaknya cewek tadi enggak mempedulikannya, dia terus saja menjauh.
Di ruang tunggu bioskop 21, Dara cs lagi duduk-duduk menunggu pintuuu… teatre satuuu… telaaah dibukaaa... bagi anda yang tidak memiliki karciiis… pasti cuma mau ngeceng doaaang…! (Lho kok jadi ngelantur.)
"Ra, si Tom Cruise dalam film ini, pokoknya oke banget deh," komentar Seli.
"Sok tahu loe, Sel! Kayak yang udah nonton aja," kata Dara.
"Gue kan udah liat cuplikannya di televisi," kata Seli meyakinkan.
"Kalo gue sih enggak peduli tu sama cowok yang satu itu, yang gue mau liat cuma aktingnya si Alicia Silverstone. Itu loh, cewek penampilannya selalu oke di setiap film yang dibintanginya. Kalo aja gue jadi dia, akan gue uber-uber si Leonardo Decaprio," kata Dara berandai-andai seraya menyimpan kotak teka-teki yang baru diutak-atiknya.
"Elo mau pacarin, Ra," tanya Wita.
"Enggak. Gue mau getok kepalanya pake penggorengan. Ya… dipacarin dong, bego amat sih loe," kata Dara ketus.
Kedua temannya yang lain langsung ketawa cekikikan, sedangkan si Wita sedikit kesal lantaran jawaban Dara yang kedengarannya mengejek. Ketika sedang asyik-asyiknya membicarakan bintang-bintang film itu, tiba-tiba terdengar "Perhatian-perhatiaaan… pintu teatre satuuu… telah dibukaaa… bagi anda yang telah memiliki karcis… dipersilakan masuuuk…!"
Dengan segera Dara cs bangkit dari tempat duduk dan melangkah menuju ke penjual popcorn, setelah membeli popcorn dan cola mereka pun memasuki ruang bioskop.
Sementara itu di tempat lain, seorang cowok tampak sedang berhadapan dengan seorang cewek. Kata orang, hidup emang perlu perjuangan. Seperti yang dilakukan Jaka saat ini, ketika dia kepingin banget mendapatkan hati seorang cewek yang ditaksirnya. Dengan sikap cuek dan sedikit usil, cowok itu berusaha dengan gigih untuk mendapatkan cintanya. Akibatnya kini cewek itu sedang marah-marah di hadapannya.
"Eh elo pikir, elo itu siapa. Seenaknya berbuat begitu. Itu namanya pelecehan seksual, melanggar HAM tau!" kata cewek itu dengan mata melotot.
Jaka yang dimarahi bukannya minta maaf eh malah cengengesan, sambil garuk-garuk kepala cowok itu mulai angkat bicara. "Eh, Neng. Kalau enggak mau digoda kenapa memakai pakaian yang mengundang begitu. Enggak salah kan, kalo naluri gue sebagai cowok tiba-tiba jadi bernafsu lantaran ngeliat body loe yang seksi," kata Jaka terus terang.
Dengan memasang wajah kesal, si cewek lantas pergi dari hadapan Jaka—dia benar-benar telah dibuat jengkel.
"Sial… brengsek…," umpat Jaka seraya menendang sebuah tempat sampah.
"Sudah, Ka! Jangan marah begitu," kata Randy menenangkan.
"Sialan enggak? Baru segitu aja, udah dibilang melanggar HAM. Apa dia pikir sehabis ngeliat body-nya yang seksi pikiran gue jadi biasa aja, enggak juga tu. Gue malah jadi penasaran. Entar juga di rumah, gue mau main sabun—biar enggak penasaran."
Teman-temannya pun langsung pada cengengesan melihat kepolosan Jaka, yang dengan terus terang akan melakukan, maaf... ‘Onani’ setiap habis melihat cewek cantik dengan body seksi.
"Emang betul, apa yang dibilang Jaka. Di jalanan emang banyak cewek yang sengaja mengundang perhatian para Cowok. Kalo mereka digoda dan dilecehin katanya melanggar HAM. Tapi kalo mereka bikin hati para Cowok jadi dag-dig-dug enggak dipermasalahin," kata Randy mendukung.
Akhirnya mereka pun segera meninggalkan tempat itu dengan diiringi lagu Tipe-X yang berjudul ‘biar enggak penasaran’ yang terdengar mengalun berapi-api.
Hari ini pikiran lagi enggak karuan
Nyesel tapi sengaja nonton film begituan
Otak penuh hayalan juga bayang-bayang
Ingin cepat lepaskan bingung cari saluran
Lalu cari solusi yang sehat dan alami
Bukan enggak punya uang sumpah haram jajan
Biar sedikit bandel utamakan kesehatan
Belum sempat pikir panjang
setan langsung kasih jalan
Sebentar meditasi lalu segera beraksi
Pasang kuda-kuda enggak lupa ambil posisi
Semua berinteraksi timbulkan tegangan tinggi
Saat gelombang datang
terdengar burung kecil bernyanyi
kini semua lancar aman dan terkendali
hilang segala peluh otakpun segar kembali
emang yang mengganggu perlu cepat lepaskan
bisa jadi bahaya kalau lama disimpan
Makanya buang… makanya buang…
jangan ragu-ragu
Makanya buang… makanya buang…
bisa mengganggu
Makanya buang… makanya buang…
jangan ragu-ragu
Makanya buang… makanya buang… tapi awas jangan sampai ada yang tau
Selama ini Jaka emang dikenal oleh teman-temannya sebagai seorang cowok yang mata keranjang dan agak usil, dia emang enggak seperti temannya-temannya yang lain. Kalau enggak bisa menghilangkan rasa penasarannya dia selalu melakukan... Lagi-lagi maaf... ‘Onani’. Enggak seperti Randy yang selalu melakukan puasa Senin-kamis, atau juga teman-temannya yang lain yang emang suka pada jajan, pada nyari pekcun atau anak-anak burespang yang lagi pada bete.